Tampilkan postingan dengan label HaRi Raya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HaRi Raya. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Desember 2010

PoHoN NataL KonTemPoRer

Begitu Anda masuk ke mal Pacific Place, SCBD, Jakarta, suasana Natal langsung menyergap. Di lantai utama, pohon-pohon natal ditempatkan di berbagai sudut. Di tengah mal, ada panggung berbentuk bola kaca raksasa berisi layar besar berpernak-pernik Natal.
Yang menarik, pengelola mal menempatkan berbagai "pohon natal kontemporer". Pohon-pohon ini mengadopsi bentuk kerucut, seperti pohon natal pada umumnya. Yang membedakan adalah bahan-bahan dan detilnya. Tiap pohon terbuat dari bahan yang berbeda, sesuai dengan bidang gerak (dan mungkin juga filosofi) perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor masing-masing pohon itu.
Sponsor pohon-pohon natal itu tentulah mengundang sejumlah seniman untuk menyusun mereka. Hasilnya adalah instalasi seni yang menyatu dengan suasana Pacific Place, dan dinikmati oleh para pengunjung mal mewah itu.


Suasana Natal di tengah mal Pacific Place, Jumat (10/12) siang.

Pohon Natal hitam milik Lamborghini, yang dibuat oleh desainer muda Alvin Tjitrowirjo. Melambangkan kekuatan, semangat, dan maskulinitas merek kendaraan mewah itu.

Coca Cola menyusun pohon natalnya dengan memanfaatkan botol Sprite, yang memberi warna hijau, dan merah khas Coca Cola.

Berbahan anggrek phalaenopsis dan daun anthurrium andreanum, perusahaan agrikultur Ekakarya Graha Flora membangun pohon natalnya. Sejuk dan hidup.

Manulife, perusahaan asuransi, mendirikan pohon natal, sambil tak lupa menegaskan konsep-konsep yang senantiasa ditawarkan melalui produknya.

Microsoft memanfaatkan papan ketik dan tetikus bekas sebagai detil pohon natal, sementara papan sirkuit cetak dijadikan elemen utama yang menggantikan dedaunan pohon.

Ini adalah pohon natal milik PT Surya Palacejaya, produsen kertas dan pernak-pernik kertas. Warna-warni kalem mendasari pohon ini.

Potato Head membawa ornamen antik yang menjadi dekorasi restoran itu, dan menyusunnya menjadi pohon natal.

Toko pernak-pernik hadiah, Vivere, menyusun pohon berlapis tujuh. Tiap lapisnya terdiri dari koleksi-koleksi berbeda.

credit : yahoo.com

Selasa, 07 Desember 2010

BeRagaM CaRa MerAyaKan SaTu MuHaraM

 

Tahun Baru Islam 1 Muharam 1432 Hijriah dirayakan oleh warga dengan berbagai cara di Tanah Air. Di Kediri, Jawa Timur, misalnya. Ratusan warga berebut gunungan untuk memperingatinya. Mereka percaya jika mendapatkan bagian dari gunungan itu, berkah pun akan melimpah. Empat gunungan dan sejumlah pusaka dikirab keliling disertai kesenian reog dan jaran.
Di lapangan area puncak Suroloyo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, ratusan warga juga berkumpul untuk memperebutkan dua gunungan Suroloyo. Sama seperti di Kediri, acara ini juga diawali dengan kirab dua pusaka berupa tombak dan payung pemberian Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sementara di Merauke, Papua, ribuan muslim pawai mengelilingi kota dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam. Acara itu dilakukan selepas melaksanakan salat subuh di Masjid Raya Al-Aqsa. Ini adalah kali pertama kegiatan seperti ini digelar di kota paling timur di Indonesia.
Di Kota Manokwari, Papua Barat, ribuan warga juga merayakan Satu Muharam dengan mengikuti jalan santai. Kegiatan ini diselenggarakan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antarumat beragama di Manokwari.

credit : yahoo.com
             liputan6.com