Hari Raya Idul Fitri masih tiga pekan lagi, tetapi tampaknya masyarakat terutama kaum urban yang akan melakukan mudik saat Lebaran nanti telah memborong tiket pesawat.
Akibat tingginya pemesanan tiket sejak awal puasa, harga tiket melambung. Bahkan, untuk penerbangan rute tertentu, ada beberapa maskapai yang telah kehabisan tiket hingga H-5 Lebaran yang jatuh pada 10 September 2010.
Penelusuran Tribunnews.com dari call center sejumlah maskapai menyebutkan, harga tiket pesawat dari Jakarta menjelang Lebaran melonjak, bahkan ada yang lebih dari tiga kali lipat.
Sebagai contoh harga tiket Lion Air rute Jakarta-Jogja untuk keberangkatan tanggal 9 September 2010 yang mencapai Rp 981.000 per penumpang, padahal harga tiket rute yang sama pada 18 Agustus 2010 hanya Rp 273.000 per penumpang.
Sementara untuk maskapai Sriwijaya Air, Batavia Air telah menjual semua tiket sebagian besar rute penerbangannya mulai tiga hari menjelang Lebaran.
Bahkan untuk rute Jakarta-Jogja, yang masih ada pada tanggal 4 September dengan harga Rp 910.000 per orang.
Sedangkan Batavia masih menyediakan tiket untuk penerbangan tanggal 6 September, harganya pun telah melambung lebih dari dua kali lipat, yaitu Rp 807.000 per tiket.
"Tiketnya tinggal beberapa lagi, Pak. Mungkin beberapa hari lagi akan habis," kata petugas call center tersebut.
Sementara di situs resminya, tiket Mandala Air juga banyak yang telah habis. Tiket kelas ultra saver dari Jakarta tujuan beberapa kota besar mulai tanggal 7 September sudah habis.
Maskapai ini tetap menyediakan tiket kelas ultra flex dan harganya lebih mahal. Disebutkan pula, untuk tanggal 7 September, harga tarif tertinggi adalah Rp 1.024.545 per penumpang.
Juru bicara Sriwijaya Air, Ruth Hanna Simatupang, mengatakan agar maskapai bisa melayani lagi para pembeli tiket, sudah saatnya pemerintah memberikan izin bagi maskapai untuk menambah frekuensi penerbangan sehingga kapasitasnya lebih besar lagi.
Sebagai contohnya, Sriwijaya telah mengusulkan penambahan 15.000 kursi pesawat untuk sejumlah rute.
"Bila Kementerian Perhubungan memberikan izin, maka kita segera menjual tambahan kursi tersebut ke masyarakat," kata Hanna.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara Kemenhub EA Silooy mengatakan, sudah banyak usulan penambahan frekuensi dan kapasitas penumpang dari sejumlah maskapai.
Meski demikian, usulan tersebut tidak serta-merta mendapat izin karena ini harus disesuaikan dengan waktu yang ada.
Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara tersibuk di Indonesia sehingga harus diatur penerbangannya.
"Kita akan mengatur slot penerbangannya dulu. Yang penting penerbangan reguler tidak terganggu oleh penambahan penerbangan," kata Silooy.
credit : yahoo.com
kompas.com
Rabu, 18 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar