Peringatan berkunjung (travel alert) ke
Eropa yang dikeluarkan oleh pemerintah
Amerika Serikat (AS) terhadap warganya dinilai membingungkan. Mereka menilai peringatan tersebut tidak jelas dan rinci, tempat yang mana yang berbahaya untuk dikunjungi?
Warga
AS merasa kebingungan karena peringatan yang diberikan oleh pemerintah hanyalah larangan bepergian ke
Eropa. Padahal
Eropa merupakan benua yang luas, mencakup lebih dari 50 negara.
Pemerintah
AS juga tidak menginformasikan tempat-tempat yang harus diwaspadai oleh warganya. Apakah mereka harus menghindari stasiun bawah tanah, stasiun kereta, bandara, pelabuhan, atau tempat-tempat pariwisata. Mereka mengaku kebingungan karena terorisme bisa terjadi dimana saja.
“Orang tuaku memberitahu melalui Skype mengenai ancaman ini. Mengapa mereka memberitahuku. Saya sudah disini, dan saya harus menggunakan kereta bawah tanah,” ujar Sara Popovich, 20, warga AS yang kuliah di
London seperti dilansir dari laman The
New York Times.
Kekurangan informasi yang diberikan oleh pemerintah AS juga diakui oleh ahli terorisme dari universitas Georgetown di
Washington, Bruce Hoffman. Peringatan yang diberikan pemerintah tidak jelas.
“Biasanya mereka setidaknya menyebutkan nama negaranya. Namun ini satu benua. Saya tidak yakin apa yang dimaksud, dunia ini memang tempat yang berbahaya, dan kita semua tahu itu,” ujarnya.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Patrick Kennedy, warga AS di
Eropa diharapkan tetap menjalankan aktivitasnya, namun harus berhati-hati. Contohnya, mereka tidak disarankan untuk menempelkan identitas warga AS di koper-koper mereka. Warga AS juga diharuskan mendaftarkan kepergian mereka ke kedubes AS di
Eropa, jadi jika negara tersebut dalam bahaya, pemerintah AS dapat dengan mudah melacak mereka.
Karena kurangnya informasi mengenai peringatan ini, warga AS menanggapinya dengan tenang. Mereka tetap melakukan aktivitas mereka di negara-negara di
Eropa. "Kami tinggal di
New York. Jadi kami biasa menghadapi ancaman-ancaman seperti itu," kata Richard Mintzer, warga AS berusia 55 tahun yang tengah menyambangi Italia bersama istri.
Karla Martinez, direktur pemasaran W Magazine yang saat ini sedang mengerjakan proyek peragaan busana di Paris, mengatakan bahwa dia sempat terkejut selama lima menit, namun kemudian dia kembali mengerjakan pekerjaannya tanpa rasa khawatir.
“Sedikit menakutkan ketika kau tinggal di sebuah hotel besar dengan banyak turis, karena kami bisa menjadi sasaran terorisme. Tapi saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya,” ujarnya.
Tim basket NBA, Minnesota Timberwolves, asal
Amerika yang akan mengadakan pertandingan di
London,
Milan,
Barcelona dan
Spanyol tetap pada jadwalnya semula walaupun peringatan dikeluarkan. Namun, mereka memperketat pengamanan terhadap para atlitnya.
“Ini adalah kota yang bagus untuk jalan-jalan dan mendapat pengalaman baru. Merupakan sebuah kejahatan jika saya hanya tinggal di hotel,” seloroh pemain tengah Lakers, Pau Gasol, seperti dikutip dari laman kantor berita Associated Press.
credit : yahoo.com
vivanews.com